OXAMNIQUINE
Oxamniquine merupakan obat
yang digunakan untuk kontrol, pencegahan, perbaikan penyakit yang disebabkan
oleh cacing schistosomiasis.
Oxamniquine adalah anthelmintik dengan aktivitas schistosomicidal melawan Schistosoma mansoni, namun tidak melawan Schistosoma spp lainnya. Oxamniquine adalah agen dosis tunggal ampuh untuk pengobatan infeksi S. mansoni, dan dapat menyebabkan cacing bergeser dari pembuluh darah mesenterika ke hati, di mana cacing jantan dipertahankan; Cacing betina kembali ke mesenterium, tapi tidak bisa lagi melepaskan telur.
Oxamniquine adalah anthelmintik dengan aktivitas schistosomicidal melawan Schistosoma mansoni, namun tidak melawan Schistosoma spp lainnya. Oxamniquine adalah agen dosis tunggal ampuh untuk pengobatan infeksi S. mansoni, dan dapat menyebabkan cacing bergeser dari pembuluh darah mesenterika ke hati, di mana cacing jantan dipertahankan; Cacing betina kembali ke mesenterium, tapi tidak bisa lagi melepaskan telur.
![]() |
Struktur 3D oxamniquine |
![]() |
Struktur oxamniquine |
Schistosomiasis adalah sebuah penyakit yang terjadi karena adanya infeksi
parasit oleh cacing trematoda atau cacing darah genus Schistosoma. Hal
ini biasanya terjadi di negara-negara tropis dan subtropis. Menurut Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO), pada tahun 2013, 261 juta memerlukan pengobatan untuk schistosomiasis
MEKANISME KERJA
Oxamniquine terus digunakan dalam
program pengendalian S. mansoni, terutama di Amerika Selatan. Oxamniquine
menyebabkan cacing bergeser dari pembuluh darah mesenterika ke hati dimana
cacing jantan dipertahankan; Cacing betina kembali ke mesenterium, tapi tidak
bisa lagi melepaskan telur . Obat lini kedua praziquantel untuk pengobatan
schistosomias . Oxamniquine adalah tetrahydroquinoline semisintetik dan mungkin
bertindak dengan pengikatan DNA mengakibatkan kontraksi dan kelumpuhan cacing
dan datasemen akhirnya dari venula terminal dimesentry dan
kematian. Oxamniquin bertindak terutama pada cacing laki-laki dan juga
menyebabkan perubahan kecil pada sebagian cacing betina. Oxamniquin cara
kerjanya seperti praziquantel.
![]() |
Farmakokinetik :
1. Oxamniquine di gunakan secara oral
dengan waktu paruh 2,5 jam
2. Di eksresikan melalui urin
3. Oxamniquine aman dan efektif pada semua
stage of disease (Accumulation, Aggravation,
Overflow, Relocation, Manifestation, and Maturation). Dengan pemberian
bersamaan dengan makan yang dibagi kedalam dua dosis setiap 6-8 jam.
Efek samping
Berikut adalah daftar efek samping yang memungkinkan yang dapat
terjadi dalam obat-obat yang mengandung Oxamniquine.
Ini bukanlah daftar yang komprehensif. Efek-efek samping ini memungkinkan,
tetapi tidak selalu terjadi. Beberapa efek samping ini langka tetapi serius.
Konsultasi pada dokter Anda jika Anda melihat efek samping berikut, terutama
jika efek samping tidak hilang.
|
1. Apa penyebab terjadinya penyakit sistosomiasis?
2. Terapi apa yang cocok untuk penyakit sitosomiasis?
3. Apa saja gejala yang timbul pada penderita sistosomiasis?
4. Bagaimana cara pencegahannya?
5. Berapa dosis yang teoat untuk penggunaan oxamniquine?
6. Bagaimana kontraindikasi dari obat ini?
7. Bagaimana interaksi obat oxamniquine jika di kombinasikan dg obat lain ?
Saya akan mencoba menjawab pertanyaan noo 3, Gejala yang paling sering dialami penderita sistosomiasis adalah demam, urtikaria (semacam reaksi alergi yang menimbulkan bilur-bilur warna kemerahan), mual, muntah dan sakit perut. Kadang-kadang dijumpai sindrom disentri.Gejala-gejala lain yang juga dapat ditemukan yaitu hepatosplenomegali (pembesaran limpa dan hati), hematuria (adanya darah pada urin), dan sindrom myelitis like gangguan saluran genital wanita purpura (perdarahan kecil dalam kulit).
BalasHapus1. penyebab schistosomiasis ini adalah akibat infeksi cacing schistosoma. Ada banyak cacing spesies schisotosoma ini seperti S. mansoni, S. japonicum dan lain sebagainya. Dan penularannya dapat terjadi melalui air.
BalasHapusHai kak lusy, saya akan mencoba menjawab pertanyaan no 2, Salah satu terapi yang cocok untuk sistosomiasis adalah praziquantel. Obat ini mampu mengobati sistosomiasis akibat spesies S.hematobium, S.mansoni, dan S.japonicum. Obat lainnya yang juga cukup sering digunakan adalah Oxamniquine, Artemisin, dan Metrifonate. Namun obat-obat ini jarang dipakai untuk sistosomiasis akibat spesies S.japonicum.Terapi pembedahan juga kadang bisa dijadikan pilihan untuk mengeluarkan polip atau sumbatan saluran kemih.
BalasHapusSaya akan membantu menjawab pertanyaan no 6., kontraindikasi dari obat oxamniquine yaitu dengan wanita hamil dan menyusui. Orang yang membutuhkan koordinasi fisik, Ocular cysticercosis, dan pasien dengan gangguan fungsi hati memerlukan penyesuaian dosis.
BalasHapussaya inginmenambahkan dimana untuk kontraindikasi obat ini yaitu terhadap gangguan sistem syaraf pusat, epilepsi dan kehamilan.
HapusSaya akan menjawab pertanyaan no. 5, Dosis sekali 12-15 mg/kg/hari. Ada juga yang memberikan 40-60 mg/kg/hari dosis terbagi 2 atau 3 selama 2-3 hari, diberikan bersama makanan. Angka kesembuhan 70-95%.
BalasHapussaya akan menambhakan menrut sumber yang telah saya baca bahwa oxamniquine memiliki mekanisme krja yg sama dg antihekmintic lain spt praziquantel yg digunakan utk pengobatan schistosoma dan cacing hati. Mekanisme krjanya dg merusak tegumental cacing dan menyebabkan kontraksi serta paralisis otot cerstode yg diakhiri dg kematian pada cacing. Terima kasih.
BalasHapusingin menambahkan jd kerja obat ini sampai membunuh cacing, sehinga kerjanya ebih efektif
Hapushai lusi, saya akan menjawab pertanyaan no 1. Menurut sumber yang saya baca penyakit ini terjadi karena adanya infeksi parasit oleh cacing trematoda atau cacing darah genus Schistosoma.
BalasHapushay lusi, no 4
BalasHapusuntuk mencegah terjadinya penyakit Schistosomiasis ialah dengan cara berhati hati mengkonsumsi dan menggunakan air. Kita harus betul betul menggunakan air yang higienis, jika diperlukan kita dapat merebus air sebelum kita mengkonsumsi atau menggunakannya untuk mandi. Intinya kita harus menghindari air tawar yang telah terkontaminasi.
Gejala yang paling sering dialami oleh penderita sistosomiasis adalah demam dan mual.
BalasHapussaya tambahkan sedikit, sebenarnya masih banyak gejalanya, gejala yang paling sering dialami penderita sistosomiasis adalah demam, urtikaria (semacam reaksi alergi yang menimbulkan bilur-bilur warna kemerahan), mual, muntah dan sakit perut. Kadang-kadang dijumpai sindrom disentri.Gejala-gejala lain yang juga dapat ditemukan yaitu hepatosplenomegali (pembesaran limpa dan hati), hematuria (adanya darah pada urin), dan sindrom myelitis like gangguan saluran genital wanita purpura (perdarahan kecil dalam kulit).
HapusSaya akan menjawab pertanyaan no. 5, Dosis sekali 12-15 mg/kg/hari. Ada juga yang memberikan 40-60 mg/kg/hari dosis terbagi 2 atau 3 selama 2-3 hari, diberikan bersama makanan. Angka kesembuhan 70-95%.
BalasHapus